Thursday, April 12, 2007

MEDIA KOMUNIKASI MASSA: Up-dating Media Massa Kontemporer

PENDAHULUAN

Peristiwa-peristiwa dalam dunia sekarang dapat dipahami sebagai peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan konteks globalisasi. Pembentukan opini dan diplomasi politik tidak bisa lagi dipisahkan dengan peran media massa modern dengan segala prakteknya. Peristiwa ekonomi tidak bisa dilihat sebagai peristiwa yang terpisah dengan konteks kelokalan saja tapi perlu dilihat dalam konteks yang mondial. Seluruh proses dan konsekuensi sosial-ekonomi-politik dan kebudayaan tidak bisa dilihat dalam satu segi saja tapi dilihat sebagai keseluruhan yang berpengaruh kepada manusia. Tidak saja manusia dalam satu wilayah tertentu atau waktu tertentu tapi menyebar lebih luas.

Dinamika sosial masyarakat tidak lagi dipahami sebagai dinamika tunggal tapi dipahami sebagai dinamika bersama meskipun dalam perbedan waktu dan tempat yang secara signifikan berjauhan. Perubahan dinamika ini, disinyalir dipengaruhi oleh perkembangan teknologi komunikasi. Globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi komunikasi, salah satunya, turut mengembangkan teknologi internet sebagai salah satu puncak konvergensi media yang selama ini terbentuk. Pemampatan waktu dan ruang yang dibuat dalam media internet membentuk pola-pola baru relasi sosial yang selama ini terbentuk.

EFEK GLOBALISASI

Globalisasi tidak serta bersifat netral. Tatanan kemajuan yang dibentuk dan dipengaruhi globalisasi juga tidak sekedar bebas nilai.
sistem global yang turut masuk dalam industri komunikasi modern berdampak dalam beberapa segi. Dampak-dampak itu adalah subversi kebudayaan, ideologi korporat.

Pertama, subversi kebudayaan. Dampak nyata dengan globalisasi media adalah salah satunya sistem kepemilikan global yang menjadi tren industri media massa modern. Kekuatan modal asing mampu berpenetrasi dalam struktur media lokal atau nasional yang pada akhirnya berpengaruh pada masalah transmisi kebudayaan global ke tingkat yang lebih rendah dalam hal ini nasional dan lokal. Ancaman media global tidak berhenti pada masalah sosial politik saja tapi justru masuk secara pelan dan hegemonik dalam nilai-nilai budaya masyarakat. Keuntungan imperialisme ekonomi tidak berhenti tapi berlanjut pada apa yang sering disebut dengan imperialisme kebudayaan.

Kedua, ideologi korporat. Ideologi korporat dalam media massa kontemporer adalah akumulasi modal atau akumulasi keuntungan. Konsekuensi logis dari kapitalisme media adalah selain pengembangan pasar dan kapasitas teknologi juga melibatkan perluasan dan peningkatan volume kapital atau modal melalui diversifikasi barang atau jasa media massa modern.

INTRUSI KEBUDAYAAN

Beberapa ahli menyatakan bahwa ekspor produk Amerika dan kebudayaan barat adalah imperialisme lanjut yang dimotivasi dengan keuntungan yang tidak perlu memperhatikan aspek akibat pada sistem masyarakat.

Isu utama dalam intrusi kebudayaan kontemporer adalah imperialisme kultur. Pengaruh negara maju atau pendudukan negara maju tidak lagi diartikan sebagai pengaruh atau pendudukan secara fisik tapi bahwa negara-negara tidak maju dijajah dalam konteks kebudayaan. Dimensi imperialisme kebudayaan justru lebih krusial dibandingkan imperialisme ekonomi dan fisik. Imperialisme kebudayaan berpengaruh pada sistem pemikiran dan mental masyarakat. Perubahan mindset berpola dan berpengaruh pada sikap dan tindakan dalam sebuah masyarakat. Imperialisme kultur selalu menawarkan pola komunikasi searah dan ini berarti terjadi ketimpangan dalam proses komunikasi, terutama dalam proses komunikasi massa kontemporer. Dominasi kebudayaan melalui media massa semakin membentuk perilaku dependen atau tergantung pada seluruh produksi dan hasil media yang ada.

Dalam konteks imperialisme kebudayaan, pelaku utama yang menonjol adalah media massa global yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan global. Kaitan pelaku swasta global membentuk sistem pasar media global yang memperluas jangkauan dan volume pelaku pasar media global. Dimensi media tidak hanya berdiri dari satu aspek pelaku, seperti pengiklan atau PR global tapi hampir seluruh pelaku media global dari jaringan radio dan televisi global. Tentunya perkembangan media global turut memperbanyak kuantitas pelaku media global itu sendiri. Pertumbuhan dan kemunculan pelaku media global seperti CNN atau kelompok Star, memperlihatkan tingginya intensitas perkembangan dan pertumbuhan media global.

KONGLOMERASI GLOBAL

Pemain industri media global menumbuhkan konglomerasi global juga. Sistem efisiensi ekonomi dalam industri global melahirkan perusahaan-perusahaan global atau multinasional yang bergerak dari sekedar membuka cabang luar negeri, akuisisi perusahaan media lokal, merger media, sampai aliansi strategis.

MODEL MEDIA GLOBAL

Model membantu kita untuk menggambarkan beberapa sistem media yang berbeda. Setidaknya ada beberapa model dalam pemahaman tentang media global. Model itu adalah model bipolar, model Continuum, model kompas, model perubahan, model subsistem

PEMAIN MEDIA GLOBAL

Operasionalisasi media global ditentukan oleh para pemain media global. Para pemain media global itu adalah kantor berita internasional (pemain besar seperti AP, Reuters, AFP, Interfax dan United Press International merupakan pemain besar yang tidak bisa diingkari. Peran mereka yang begitu besar dalam menyediakan berita-berita internasional dan kemampuan mereka untuk mempengaruhi opini publik tidak perlu diragukan lagi), penyedia jasa video berita (pemain besar seperti ABC, CBS, NBC, CNN dan FOX adalah penyelenggara berita terkemuka. Ini belum memperhitungkan stasiun independen dan teknologi media baru yang dirangkum dalam beberapa agen televisi berita), sindikasi media (merupakan cara efektif untuk menghimpun sinergi antar kantor berita yang ada di dalamnya)

PERUSAHAAN MEDIA GLOBAL

Perusahan media global terdiri dari perusahaan yang berkedudukan di Amerika (ada lima pemain besar dalam perusahaan media di Amerika, seperti kelompok Time Warner, Disney, Viacom, News Corporation dan NBC Universal) maupun di luar Amerika (terdiri dari beberapa lembaga media seperti Berstelmann Jerman, Hacheette Filipachi Italia Perancis, Televisa Amerika Latin, TVB Hongkong, TVGlobo Brazilia dan Reed Elsevier Jerman Inggris).

POSISI POTENSI MEDIA GLOBAL

Pasokan berita tidak bergerak dalam satu wilayah saja tapi menyebar ke seluruh dunia, seperti Rusia, Hongkong, Colombia. Rentang pemberitaan berkembang jauh melebihi kantor berita itu sendiri. Kualitas dan daya tarik sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik sering menjadi pertimbangan utama dalam melihat potensi berita dan teknologi media yang berkembang sampai sekarang.

GLOBAL MEDIA MASSA

Di luar konteks baik buruk dampak yang diakibatkan oleh media massa modern, kita bisa melihat bahwa globalisasi media massa tetap berlangsung secara pesat. Dalam konteks industri dan teknologi, media massa memperlihatkan dinamika yang sedemikian dramatis. Dapat dikatakan media massa modern mempunyai prospek yang bagus terutama dalam konteks kuantitatif amu kualitasnya. Tingkat persaingan dan modernisasi media mencapai titik kemajuan yang maksimal. Pengaruh dan efek yang bermakna dalam masyarakt perlu diperhitungkan secara cermat.

3 comments:

Anonymous said...

saya pikir internet bukan media.Internet adalah infrastruktur telekomunikasi. Internet bagai sistem transportasi di dunia nyata. Dia mengatur lalu lintas data digital. Sebagian data digital tersebut membentuk media-media komunikasi berbasis teknologi web. rasanya lebih tepat kita menyebut media-media yang dihantarkan melalui jaringan internet sebagai media online ketimbang media internet. Apalagi jika kita mengacu pada definisi teknisnya Internet tidak lebih dan tidak kurang adalah "network of computer networks"

RanicHi said...

saya juga berpikiran sama, internet bukanlah suatu media melainkan jaringan informasi yang memuat berbagai macam informasi. tanpa website, internet tidak akan berisi apa-apa. jadi ada baiknya jika kita menyebut internet sebagai media konvergensi atau media online. disebut media konvergensi karena di internet kita sudah bisa menikmati, paper trail, people trail, dan electronic trail dalam satu website. contoh konkrit internet sebagai media konvergensi atau media online dapat dibuktikan pada website http/www.detik.com

Anonymous said...

sby dan boediono adalah manusia bejat yang menerapkan ekonomi neo liberal dinegeri ini yaitu ekonomi dibidang telekomunikasi dan usaha kecil. sehingga sangat merugikan usaha wartel warnet dan pkl.wahai teman teman wartel warnet dan pkl mari kita tumbangkan sby dan boediono mari kita hentikan langkah mereka karena negeri ini akan semakin miskin terutama buat usaha kecil. mari kita bersatu padu melawan pemimpin zholim.

 This blog migrated to https://www.mediologi.id. just click here