Thursday, April 12, 2007

INFRASTRUKTUR MEDIA MASSA MODERN: Memahami Perkembangan Media Massa dalam Masyarakat

PENDAHULUAN[1]

Perkembangan infrastruktur komunikasi dan telekomunikasi sekarang ini sedang mengalami perkembangan yang pesat. Pembahasan bab ini lebih cenderung untuk melihat perkembangan telepon, tv kabel dan jaringan satelit yang turut membentuk era masyarakat informasi. Bagian ini juga akan melihat beberapa terobosan yang berarti dalam perkembangan infrastruktruk telekomunikasi dan bagaimana usaha-usaha yang dilakukan dalam konteks perkembangan infrastruktur komunikasi modern.

SEJARAH: HIDUP LEBIH BAIK MELALUI TELEKOMUNIKASI

Infrastruktur merupakan unsur dasar dalam telekomunikasi modern. Infrastruktur sendiri adalah struktur fisik yang mendasari jaringan komunikasi yang dibentuk. Perkembangan infrastruktur sendiri telah dibuat semenjak jaman Yunani kuno sampai sekarang, dari suku-suku pedalaman sampai kota-kota besar di dunia, dari bentuk pos kurir sampai kode-kode asap dan lainnya. Perkembangan pesat dimulai dengan penemuan morse sampai telegraph dan dilanjutkan dengan penemuan telepon kabel yang dikembangkan Graham Bell. Perkembangan lain juga dialami dalam perkembangan teknologi radio sampai televisi dan berpuncak pada perkembangan internet yang merupakan teknologi yang menyatukan dimensi suara, gambar dan data.

Perkembangan infrastruktur tentunya menyertai perkembangan industri komunikasi yang melakukan integrasi vertikal serta pertumbuhan aturan main yang diperlukan untuk masuk dalam permainan komunikasi modern. Peraturan-peraturan yang mengantisipasi perkembangan telekomunikasi pun dibentuk untuk melindungi berbagai pihak dalam masyarakat, entah para provider komunikasi, konsumen dan lainnya. Perkembangan industri telekomunikasi secara ekonomis pun perlu dilihat sebagai sesuatu yang positif meskpun juga harus dilihat secara kritis juga, terutama dalam konteks perilaku komunikatif manusia modern itu sendiri. Penemuan demi penemuan yang menyertai sejarah perkembangan infrastruktur perlu dikawal dengan aturan paten yang melindungi hak cipta personal atas teknologi tertentu. Dalam perkembangan selanjutnya, proses peraturan dalam industri telekomunikasi ini mempunyai wacana yang beragam dari masalah peran serta pemerintah sampai proses regulasi yang mengatur sistem ekonomi dalam industri telekomunikasi tersebut.

Infrastruktur kabel dalam telekomunikasi modern pun dikembangkan menjadi infrastruktur nir kabel. Teknologi infrastruktur telekomunikasi nir kabel merupakan proses konvergensi teknologi komunikasi yang dikembangkan oleh Marconi dan teknologi radio. Sistem gelombang pendek merupakan teknologi awal. Generasi kedua teknologi nir kabel dikembangan dalam teknologi telepon digital, yang diawali dengan teknologi GSM. Generasi nir kabel ini semakin maju ketika teknologi nir kabel dengan bandwith yang lebih lebar atau yang disebut broadband, kemudian disusul dengan teknologi sistem penyiaran langsung melalui satelit dan kemudian diikuti dengan teknologi fiber optic.

TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR

Teknologi elektromagnet merupakan teknologi awal dari infrastruktur komunikasi modern. Hal ini akan nampak dari telegraph. Energi elektromagnet dikonfigurasikan menjadi suara ketika energi tersebut bersentuhan dengan membran suara. Logika sederhana ini merupakan logika teknologi yang diciptakan oleh Alexander Graham Bell. Kelak di kemudian hari, energi listrik ini dikombinasikan juga untuk dikonfigurasikan menjadi gelombang gambar.

Perkembangan teknologi sendiri, seperti pernah dijelaskan di atas, semakin dikembangkan ke arah infrastruktur yang tidak memerlukan kabel sebagai alat utama. Dalam sejarah infrastruktur ada sistem multiplexing, kabel koaksial, gelombang pendek, teknologi satelit, teknologi digital dan fiber optik.

Selain perkembangan menuju teknologi nir kabel, dalam perkembangan infrastruktur telekomunikasi, proses switching pernah mendominasi perkembangan teknologi telekomunikasi. Teknologi awal yang dilihat adalah teknologi switching manual seperti telepon-telepon tradisional. Switcing manual memakai dasar kabel yang harus ditancapkan pada panel-panel nomor sambungan telepon. Switching manual akan berkembang menjadi switching otomatis (hal ini mengembangkan switching manual dengan perangkat informasi yang memindah secara cepat dan ringkas sambungan telepon yang dibuat), intelegent network (yang mendasarkan pada teknologi jaringan telekomunikasi), jaringan yang terpaketkan (seperti yang dikembangkan dalam dunia internet) dan terakhir cable converters.

Dalam perkembangan selanjutnya, teknologi telekomunikasi mengembangkan digitalisasi jaringan. Teknologi yang muncul dalam era ini adalah modulator-demodulator atau yang disebut dengan modem, saluran pelanggan digital, kabel digital, modem kabel dan saluran broadband.

Digitalisasi telekomunikasi sendiri akhirnya membentuk pola komunikasi yang bisa dipakai atau dioperasionalisasikan secara berpindah-pindah tanpa dihambat dengan keterbatasan alat atau perangkat kerasnya. Hal ini ditandai dengan telepon mobile (telepon yang bisa dibawa kemana-mana tanpa harus disertai dengan kabel), pager, telepon selular (mobile phone yang mengembangkan teknologi telepon mobil terdahulu dengan kualitas suara, gambar dan data), selular digital, perangkat internet nir kabel dan satelit dengan orbit rendah (Satelit orbit rendah ini akan diperlakukan sebagai satelit relay gelombang yang menghubungkan titik jaringan satu dengan titik jaringan yang lain.

.

JASA INFRASTRUKTUR

Teknologi digital merupakan unsur utama dalam perkembangan telekomunikasi modern. Infrastruktur sendiri mau tidak mau juga harus membentuk wadah pelayanan jasanya.

Jasa saluran kabel merupakan dasar pelayanan jasa infrastruktur telekomunikasi. Saluran konvensional telekomunikasi kabel ini merupakan jasa dasar dan tradisional. Selain pengadaan saluran kabel dengan berbagai macam alat dan teknologinya, mereka juga harus melakukan pelayanan pemeliharaan kabel itu sendiri.

Jasa saluran nir kabel merupakan kelanjutan teknologistik dari masalah telekomunikasi. Tentunya tingkat operasionalisasi dan ekonomi pelayanan jasa ini berbeda dengan tingkat operasionalisasi dan ekonomi pelayanan jasa saluran dengan kabel. Kompleksitas teknologi membawa konsekuensi logis dalam pembedaan biaya pemanfaatan jasa ini. Hal ini berlaku sampai pada teknologi terakhir, yaitu generasi ketiga telekomunikasi modern.Penyedia jasa sambungan jarak jauh pun tidak luput dalam proses penyediaan jasa infrastruktur ini. Penyedia jasa lain adalah penyedia jasa kabel. Hanya memang dalam penyediaan jasa ini lebih banyak dikembangkan dalam konteks konvengensi media. Jasa kabel bisa ditingkat dalam teknologi telepon, televisi dan lainnya.

INDUSTRI INFRASTRUKTUR

Konteks industri infrastruktur sendiri semakin banyak. Persaingan pasar dalam industri begitu kuat. Ini ditandai dengan perkembangan industri atau perusahaan penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi baik yang lokal sampai multinasional.

Pembuat kebijakan sendiri berharap bahwa kompetisi atau persaingan akan berarti merendahkan harga ekonomi tapi tetap memaksimalisasi akses dan pelayanan yang lebih cepat kepada para konsumen atau pemakai jasa telekomunikasi. Mereka percaya bahwa persaingan merupakan cara yang baik untuk mengembangkan industri atau mengembangkan konsep superhighway telecommunication society. Pengembangan industri dalam konteks pasar sendiri jelaskan akan meningkatkan kualitas jaringan dan pelayanan kepada konsumen.

LITERASI MEDIA: PELAYANAN UNTUK SEMUA ORANG ?

UU telekomunikasi 1996 dimaksudkan untuk mengatur sistem kepemilikan dan aturan yang fair terhadap perkembangan industri dan teknologi telekomunikasi modern. Tentunya peraturan ini untuk menjamin persaingan yang sehat di antara perusahaan-perusahaan telekomunikasi modern.

Proses peraturan dan aturan main yang jelas dalam iklim persaingan yang sehat akan berdampak pada proses gelombang konsolidasi dalam industri tersebut sementara perusahaan telepon lokal terus mengusahakan persaingan bebas.

Isu lainnya adalah bahwa perusahaan telekomunikasi harus tetap menyelenggarakan pelayanan jasa untuk semua orang. Masalahnya apakah memang benar hal tersebut mengingat tingkat persaingan harga yang begitu beragam di antara perusahaan-perusahaan tersebut. Masalah akses informasi dan telekomunikasi ini menjadi hal yang krusial dalam isu ini.

Masalah selanjutnya adalah gelombang udara itu siapa yang mempunyai hak milik. Frekuensi udara sebagai ranah publik ketika berhadapan dengan industri komunikasi akan semakin dipertanyakan.

Masyarakat sendiri harus memilih dan memutuskan bagaimana mengalokasi masalah kelangkaan akses telekomunikasi, seperti spektrum komunikasi. Pertumbuhan yang pesat dalam industri telekomunikasi terutama dalam konteks masyarakat di satu pihak menjadi masalah yang rentan dan kritis. Teknologi digital lanjutan juga mendorong pagar-pagar yang jelas dalam pengaturan hak dan kewajiban yang harus dilakukan masyarakat, jika ingin mengarah pada masyarakat informasi yang sesungguhnya.



[1] Dirangkum dari Straubbar, J., 2006, Media Now: Understanding Media, Culture and Technology, bab XII

No comments:

 This blog migrated to https://www.mediologi.id. just click here