Tuesday, March 20, 2007

BUKU DAN MAJALAH: Memahami Perkembangan Media Cetak dalam Masyarakat

Pendahuluan

Pada bagian ini, akan terlihat perkembangan dan dinamika buku dan majalah sebagai bagian dari media massa cetak. Tentu saja perkembangan yang dimaksud adalah perkembangan semenjak perkembangan manuskrip abad pertengahan sampai perkembangan kontemporer buku modern, dari majalah awal sampai publikasi on-line yang khususnya ada bisa dibaca oleh sebagai orang di wilayah cyber-space (internet)

Sejarah: Sebelum dan Sesudah Gutenberg

Sejarah media cetak melibatkan inovasi teknologi cetak yang diikuti oleh persaingan antara bentu dan penggunaan baru dari media massa, peningkatan permintaan konsumen, pertumbuhan melek huruf dan perubahan yang dibawa oleh media massa.

1. Media cetak awal lebih banyak memperlihatkan perkembangan bentuk penerbitan ketimbang isi media itu sendiri. Novel adalah bentuk yang lazim karena bisa dicetak secara massal tapi tetap murah. Perkembangan awal terlihat dari penggunaan daun atau tanah liat sebagai medium bentuk media sampai percetakan. Johan Gutenberg menyempurnakan alat cetak yang mampu mencetak secara terbatas Tapi buku atau manuskrip hanya bisa dibaca oleh sementara orang.

2. Kunci perkembangan media cetak adalah melek huruf (kemampuan untuk baca-tulis). Hanya memang melek huruf adalah kondisi yang dipunyai oleh kaum elite. Bahasa yang berkembang pun hanya beberapa bahasa pokok, bahasa latin – misalnya. Perkembangan pendidikan pada abad 14 juga mendorong perkembangan orang yang melek huruf. Perkembangan sosial pun mendorong kemampuan baca tulis orang kebanyakan, sehingga perkembangan dramatis media cetak pun semakin luas.


Revolusi Gutenberg

1. Gutenberg mulai mencetak Bible melalui teknologi cetak yang telah ditemukannya. Teknologi mesin cetak Gutenberg mendorong juga peningkatan produksi buku menjadi hitungan yang tidak sedikit. Teknologi percetakan sendiri menciptakan momentum yang justru menjadikan teknologi ini semakin mendorong dirinya untuk berkembang lebih jauh.

2. Mulai muncul broadside ballads yang berisi syair lagu yang populer. Muncul juga chapbooks sebagai buku murah yang menggabungkan puisi, balada atau prosa pada sejumlah besar orang.

3. Muncul juga perpustakaan yang juga berpengaruh pada masalah percepatan makna buku dalam masyarakat. Perkembangan dramatis buku sampai bisa menerbitkan dan menjual 600.000 copy pada awal abad 20.


Media Cetak Pertama di Amerika

1. Media cetak di Amerika juga berawal berkembang melalui buku-buku rohani. Sampai pada akhirnya terbitlah apa yang disebut sebagai almanac, yaitu buku non-agamis. Perkembangan buku non rohani mendapatkan tempat di Amerika, sampai Benjamin Franklin menemukan cara untuk mengembangkan media cetak tanpa harus ada embel-embel agama.

2. Di Amerika juga, pertama kali dibuka perpustakaan berlangganan untuk membantu masyarakat “membaca”. Buku masih mahal, maka mulai dipikirkannya majalah atau koran yang lebih murah.


Majalah Awal

1. Majalah sesungguhnyan berkembang di Inggris. Majalah pertama kali berisi tentang humor terseleksi dalam mingguan atau bulanan, karya fiksi atau esay tentang politik-sastra-musik dan sebagainya.

2. Majalah pertama di Amerika justru berkembang di Philadelphia. Majalah berisikan kurang lebih sama seperti yang berkembang di Eropa. Bahkan sampai-sampai majalah awal di Amerika cenderung diwarnai dengan isi politik.

3. Beberapa majalah disebut miscellanies. Majalah ini adalah majalah yang berisi sekian ragam isi yang bisa dibaca oleh masyarakat.

4. Beberapa majalah mempunyai pengaruh yang penting bagi masyarakat. Pengaruh ini terjadi karena majalah bisa menggambarkan atau melaporkan kejadian kepada masyarakat mengenai topik-topik yang hangat dalam masyarakat, seperti penggambaran dan pelaporan masalah perang saudara di Amerika.


Amerika Membaca

1. Seturut perkembangan ekonomi, sosial dan pendidikan masyarakat; maka keberadaan buku atau majalah menjadi penting. Terdapat juga proses popularisasi isi buku dan majalah.

2. Beberapa buku atau majalah berkontribusi untuk menginspirasikan sesuatu kepada masyarakat. Efek budaya seperti yang terlihat oleh Novel mengenai suku Mohican yang Terakhir, efek politik yang memperlihatkan novel Uncle Tom’s Cabin berpengaruh pada proses oposisi atas perbudakan dan masih banyak lagi.

3. Dalam perkembangan ini, muncul istilah novel murah dan genre. Dime Novels adalah novel yang murah. Genre adalah type atau bentuk dari isi media.

4. Pada abad 20-an, perkembangan buku dan novel membawa masyarakat Amerika untuk mengembangkan genre buku yang semakin beragam dari masalah politik yang berat sampai cerita fantasi yang juga tidak sepi oleh pembaca.


Muckraking

1. Muckraking adalah genre majalah yang dalam konteks perkembangan ekonomi harus mampu membuat para pembaca tertarik sekaligus untuk mengembangkan jumlah pembaca tanpa harus ada biaya yang lebih besar. Muckraking adalah jenis majalah yang memperlihatkan ketidakbiasaan dalam hidup, mencari hal-hal yang buruk dari seorang figur publik tanpa harus merasa berdosa karena terlalu banyak fitnah yang diberikan. Muckraking sendiri tidak hanya berkembang dalam posisi yang sederhana tapi bisa dibawa dalam konteks persaingan ekonomi dalam perusahaan tertentu.

2. Muckraking juga bisa berarti positif karena muckraking adalah jurnalisme yang membuka kedok korupsi atau skandal.


Majalah modern

1. Setelah tahun 1900-an, banyak berkembang majalah baru. Majalah mulai berfokus pada ide atau genre tertentu. Ada majalah khusus wanita atau majalah bisnis.

2. Majalah foto berita adalah majalah yang berisi foto-foto yang berisi berita tertentu. Majalah berita adalah majalah mingguan yang berfokus pada berita dan analisa.

3. Pada tahun 1990-an, majalah memasuki era komputerisasi. Terdapat apayang disebut desktop publishing, yaitu proses editing atau peletakan atau memasukkan foto majala dalam komputer desktop. Era ini juga semakin memodernisasi sistem pengiriman atau penyebaran majalah pada khalayak.

4. Media cetak mulai semakin tersegmentasi dan tersasar pada khalayak tertentu.

Beberapa Trend Penerbitan Buku

1. Terdapat peningkatan jumlah buku yang dipublikasikan dan dibeli oleh konsumen, mahasiswa atau kaum bisnis. Rumah-rumah penerbitan besar mengkonsolidasikan diri kepada beberapa atau sejumlah perusahaan yang lebih kecil seperti rantai distribusi yang tersebar dalam beberapa rantai distribusi penerbit yang sama, perubahan ukuran buku atau majalah sampai pada ukuran yang lebih ekonomis, sampai pemanfaatan teknologi internet untuk melakukan apa yang disebut sebagai book marketing on-line.

2. Trend teknologi media buku dan majalah:

a. Rotary press adalah alat cetak giling yang bisa mencetak beberapa naskah dalam beberapa putaran.

b. Typesetting adalah mesin ketik pertama yang ditemukan. Mesin ketik ini semakin cepat ketika ditemukan mesin linotype.

c. Lithography adalah mesin ketik yang semakin cepat dari beberapa halaman yang mulai bergambar.

d. Photoengraving adalah alat pemroses cetak gambar dalam lapisan plat logam.

e. Offset printing adalah mesin cetak yang semakin mempercepat proses produksi dalam kualitas, kecepatan dan semakin ekonomis.

3. Penerbitan di era informasi adalah kombinasi teknologi cetak tapi semakin memperhatikan faktor-faktor otomatisasi, digitizing. Gambar dan huruf elektronik semakin membuat proses percetakan semakin modern ditambah dengan rangkaian desktop yang dikembangkan oleh komputer penerbitan serta didukung dengan software penerbitan, scanners. Teknologi fotocopy pernah dibuat sampai pencetak laser yang semakin mempermudah penerbit dalam menerbitkan buku atau majalah.

4. Perkembangan sampai pada E-publising.yang mengembangkan sistem penerbitan elektronik dari soal distribusi on-line sampai teknologi buku elektronik yang semakin dipermudah dengan beberapa software komputer yang ada. Situs internet juga menyediakan tempat untuk membuat buku sekaligus memasarkannya. Portable Document Format merupakan bentuk buku elektronik yang dikembangkan.

5. Diskusi perkembangan penerbitan semakin tidak bermakna ketika tidak ada yang disebut dengan e-library. Beberapa situs internet menjadi perpustakaan elektronik yang bisa diakses oleh siapa saja, termasuk Google.com yang mengembangkan apa yang disebut dengan search engine. Ketika buku dielektronikkan maka buku atau majalah tidak lagi tergantung dengan kertas tapi dibentuk dalam keping CD yang bisa diperoleh secara mudah dan murah.

6. Arsip elektronik ini juga bisa memaksimalkan peran informasi dan semakin mengoptimalkan fungsi ekonomi.

Industri Media Cetak semakin Mengglobal.

1. Industri media cetak buku atau majalah semakin menemukan diri sebagai industri besar. Sirkulasi dan produksi buku dan majalah menjadi urusan yang tidak sederhana. Terjadi segmentasi dan konvergensi antara beberapa media yang ada.

2. Majalah adalah mediun yang tertargetkan. Tapi untuk bisa untung maka diperlukan skala ekonomi yang jelas. Majalah bisa hidup dengan proses beli eceran atau langganan atau dari iklan. Tapi biasanya iklan menjadi salah satu sumber ekonomi penting dalam proses industri majalah.

3. Terjadi proliferasi dan konsolidasi majalah. Proliferasi dan konsolidasi tidak jarang menghasilkan apa yang disebut dengan konglomerasi media. Konglomerasi media terjadi ketika ada proses akumulasi dan konsolidasi bagian yang berbeda dari sekian industri media yang berbeda.

4. Iklan dan periklanan majalah menjadi hal yang penting juga. Periklanan mengisi bagian pendapatan yang harus dipunyai oleh media untuk menghidupi dirinya sendiri. Majalah menjual tempat untuk dipergunakan penawaran barang dan jasa. Dari situlah, pendapatan diperoleh. Keluasan dan kejelasan sirkulasi menjadi lebih penting juga karena penyebaran dan pengiriman menjadi indikator dan penanda keberhasilan dalam berpenetrasi kepada masyarakat.

5. Distribusi dan Pemasaran Majalah lebih merupakan bagian terpadudalam proses sirkulasi dan periklanan

6. Ekonomi dalam Penerbitan Buku lebih menitikberatkan pada masalah genre, iklan, pemasaran dan sirkulasi yang didorong melalui perangkat elektronik. Penerbit buku merupakan aktor penting dalam proses penerbitan. Penerbit bisa menerbitkan buku sejauh penulis juga menyediakan modal. Tentunya modal penerbitan dipakai dalam kerangka penerbitan, pemasaran dan sirkulasi buku tersebut.

7. Jaringan toko buku juga penting. Biasanya toko buku membeli buku untuk dijual kepada konsumen. Ukuran toko buku bisa berbeda, dari kecil sampai besar. Tentunya, jaringan toko buku akan membuat wilayah cakupan pemasaran juga membesar.

8. Pembelanja buku merupakan unsur lainnya. Kemampuan baca masyarakat biasanya tidak mengimbangi produksi buku yang ada.

9. Penjualan buku on-line. Perkembangan penjualan sampai pada taraf virtual. Penjualan on-line merupakan alternatif toko buku konvensional yang berkembang sampai sekarang.

Genre Majalah

1. Ada beberapa prinsip yang perlu dilihat dalam pemahaman tentang majalah atau buku:

a. Majalah sebagai media massa harus bisa berlaku fleksibel

b. Majalah memainkan peran penting dalam fungsi komunikasi.

c. Trend sosial-ekonomi dan politik berpengaruh pada atau dalam masalah genre majalah.

d. Segmentasi dan target market jelas perlu diperlihatkan oleh media massa modern.

e. Niche majalah dan majalah harus dimanfaatkan sebagai proses produksi pesan dan distribusinya kepada khalayak.

f. Penerbitan buku kadang lebih rumit karena khalayak buku lebih khusus.

2. Secara sederhana, memperlakukan buku sebagai sebuah media memberikan kecenderungan penerbit untuk berfokus pada buku laris atau tema yang diterima oleh pasar.

Isu Literasi Media

1. Buku dalam konteks modern bisa dilihat sebagai media idea penulis tapi dalam tekanan ekonomi dan industrialisasi media massa, buku juga bisa merupakan komoditas. Hasil dan proses penerbitan bisa dilihat dalam dua cara pandang. Kecenderungan ideal yang memperhatikan isi buku tetap harus diperhatikan ketika kekuatan pasar menghimpit buku sebagai sebuah industri ekonomis.

2. Perlu mendefinisikan kembali peran majalah. Kecenderungan pasar majalah kadang menurunkan kualitas majalah sebagai media informasi. Perkembangan modern majalah seharusnya juga bisa memaksimalisasikan peran majalah bagi masyarakat. Meski tidak menutup kemungkinan bahwa majalah semakin terkomersialisasikan dalam konteks perkembangan teknologi majalah itu sendiri.

3. Masalah hak kekayaan intelektual. Masalah hak kekayaan intelektual adalah masalah krusial. Banyak pelanggaran copy-right dalam konteks majalah atau buku.

4. masalah lain adalah masalah sensor dan kebebasan berekspresi. Majalah dan buku sangat rentan dengan masalah sensor dan kebebasan berpendapat. Perlu ada regulasi yang jelas tanpa harus mengorbankan hak mendasar manusia, hak berekspresi dan mendapatkan informasi secara bebas.

5. Perlunya promosi melek dan pendidikan media. Tradisi baca perlu mendapat perhatian penuh. Pendidikan dan melek media merupakan dua hal yang saling berhubungan.



[1] Dirangkum dari Straubbar, J., 2006, Media Now: Understanding Media, Culture and Technology, bab III

No comments:

 This blog migrated to https://www.mediologi.id. just click here